Klik Play untuk mendengarkan rangkuman audio dari artikel berikut
[player id=’9709′]
Pernahkah Anda berjalan keliling kota, melihat gedung-gedung bertingkat dan berpikir, “Apa yang membuat gedung ini tetap berdiri kokoh?” Jawabannya mirip dengan apa yang membuat pepohonan tetap berdiri. Ibarat akar pohon, akar bangunan adalah fondasinya. Fondasi struktural adalah bagian dari bangunan yang dipasang ke tanah. Struktur ini memberikan dukungan untuk struktur utama yang muncul di atas permukaan tanah, seperti akar pohon yang menopang batang.
Tanah yang menahan fondasi disebut alas fondasi. Bagian paling bawah dari fondasi yang bersentuhan langsung dengan lapisan tanah disebut footing. Menurut para ahli dan insinyur konstruksi, pondasi harus mampu menahan beban “mati” dan beban “hidup”. Beban mati adalah bobot atau beban dari struktur dasar itu sendiri. Ini disebut beban mati karena tetap konstan. Di sisi lain, beban hidup maksudnya adalah beban orang dan benda lain yang mereka bawa.
Fondasi harus kokoh dan harus mampu menyalurkan berat seluruh bangunan ke tanah. Jika bangunan dibangun di daerah miring atau tanah lembab, fondasi harus disesuaikan dengan tempat tersebut dan pastinya dapat bertahan lama.
PENTINGNYA FONDASI YANG KUAT PADA SEBUAH BANGUNAN
Tujuan pondasi adalah untuk menahan dan menyatukan struktur di atasnya. Faktanya tanah tidak diam dan sepenuhnya kokoh. Rumah yang baru saja dibongkar di atas tanah gundul kemungkinan besar dapat retak atau rusak seiring waktu oleh pengaruh alam. Fondasi bangunan sebenarnya memiliki sejumlah fungsi. Fungsi pentingnya fondasi bangunan adalah memikul beban bangunan, menahannya agar tidak rentan oleh goncangan seperti gempa bumi. Untuk aksesori bangunan yang lebih kecil seperti gudang, fondasi memang kurang penting.
- Fondasi mendistribusikan beban bangunan atas ke area yang luas agar intensitas beban pada alasnya tidak melebihi daya dukung aman lapisan tanah,
- Fondasi mendistribusikan beban bangunan atas yang tidak rata ke lapisan tanah secara merata,
- Fondasi mendukung struktur bangunan,
- Fondasi memberikan melindungi struktur bangunan dari kerusakan atau gerusan karena hewan, air banjir, dan lain sebagainya ,
- Fondasi memberikan stabilitas pada struktur bangunan terhadap berbagai efek gaya yang dihasilkan oleh angin, hujan, gempa bumi, dan lain sebagainya,
- Mencegah atau meminimalisir retakan yang disebabkan oleh lembabnya tanah atau tanah lemah atau buruk.
KRITERIA FONDASI YANG BAIK
Fondasi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Fondasi yang baik harus mampu menahan beban hidup dan mati,
- Fondasi yang baik harus diambil cukup dalam agar bisa menjangkau lapisan yang keras,
- Letak fondasi harus tepat sehingga kinerjanya lebih optimal dan tidak terpengaruh oleh kemungkinan yang tidak terduga di masa yang akan datang,
- Area footing harus jauh lebih besar agar intensitas beban sebagai alasnya tidak melebihi daya dukung dari lapisan subsoil.
TIPE FONDASI
Ada dua klasifikasi fondasi dalam bangunan pondasi shallow foundation dan deep foundation. Klasifikasi ini mengacu pada kedalaman tanah tempat pondasi terbentuk. Deep foundation dapat dibangun sedalam satu kaki, sedangkan Shallow foundation dibentuk pada kedalaman 10-300 kaki. Dengan demikian, deep foundation digunakan untuk proyek-proyek yang merupakan bangunan kecil atau ringan, sedangkan shallow foundation untuk pembangunan yang lebih besar atau lereng bukit, atau pada tanah yang buruk.
SHALLOW FOUNDATION
Shallow foundation biasanya digunakan ketika tanah yang dekat dengan permukaan tanah memiliki daya dukung yang cukup. Fondasi ini adalah sistem fondasi yang paling umum digunakan untuk rumah kecil dan bangunan yang terbuat dari kayu. Fondasi ini biasanya berkisar antara 1-meter sampai 3-meter. Fondasi ini lebih ekonomis daripada deep foundation karena hanya memelukan volume penggalian yang lebih rendah. Fondasi ini ekonomis, mudah dan murah. Jenis pondasi ini berlaku untuk struktur bangunan dengan berat terbatas dan tidak mampu menahan struktur bangunan kelas berat.
DEEP FOUNDATION
Jika shallow foundation tidak memungkinkan, maka alternatif lain adalah deep foundation. Deep foundation digunakan untuk mentransfer beban dari tanah yang lemah dan dapat dimampatkan ke lapisan yang lebih kuat, biasanya terletak pada kedalaman yang signifikan di bawah tanah. Fondasi ini juga dapat memanfaatkan gesekan tanah yang berdekatan dengannya untuk menopang beban. Fondasi ini direkomendasikan untuk beban desain yang besar (4 lantai keatas), dan apabila tanahnya buruk. Meskipun lebih mahal dan sesuai untuk proses konstruksi yang kompleks, shallow fondation dalam paling efektif untuk membawa beban bangunan yang besar. Jika dibandingkan dengan shallow fondation, pondasi dalam membutuhkan waktu yang cukup lama, tenaga kerja terampil, alat-alat berat.
Sekian penjelasan mengenai pentingnya memiliki fondasi yang kuat pada sebuah bangunan. Kekuatan sebuah bangunan terletak pada fondasinya. Tujuan utama pondasi adalah untuk menahan struktur di atasnya dan menjaganya tetap tegak. Sebaliknya, pondasi yang dibangun dengan buruk dapat membahayakan penghuni dan lingkungan sekitar. Dengan gedung-gedung bertingkat tinggi yang menyentuh langit yang semakin banyak belakangan ini, sangat penting untuk memiliki fondasi yang kuat. Oleh karena itu, sangat penting untuk menentukan kualitas konstruksi saat mencari kompleks perkantoran, outlet untuk toko ritel atau flat untuk dijual.
baca juga ilmu sipil
Recent Comments