Klik Play untuk mendengarkan rangkuman audio dari artikel berikut
[player id=’9718′]
Bukan isapan jempol belaka bahwa dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri generasi keempat atau industri 4.0. Tanda-tandanya amatlah jelas, teknologi diterapkan di berbagai lini. Setidaknya ada lima teknologi yang menjadi penopang industri 4.0 yakni Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, internet of things, teknologi robotik dan sensor, human-machine interface, dan teknologi percetakan tiga dimensi (3D). Kelima teknologi itu menjadi tanda bahwa pada era ini dunia industri akan memasuki dunia virtual dan pemakaian mesin-mesin automasi yang terintergrasi jaringan internet.
Pengaruh Industri 4.0 Pada Bidang Konstruksi
Tak bisa dihindari, bidang konstruksi menjadi salah satu bidang yang terpengaruh perkembangan Industri 4.0. Teknologi berbasis data dan informasi mengubah sudut pandang para pelaku dan metode pembangunan. Aneka teknologi diciptakan demi memudahkan pembangunan konstruksi gedung dan infrastruktur. Mulai dari pusat-pusat perbelanjaan, perkantoran, jalan, fasilitas umum dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Salah satu contohnya adalah teknologi yang disebut Building Information Modelling (BIM). Teknologi ini ialah sistem aplikasi yang diciptakan untuk merancang bangunan dengan sistem berbasis data di internet yang disebut cloud based system. Sistem aplikasi digital ini mengkombinasikan desain bangunan dengan data atau informasi teknis. Jadi dengan teknologi ini, tahapan-tahapan pembangunan bisa dikerjakan dengan lebih cepat.
Tak hanya cepat, tetapi teknologi ini juga mendukung pekerjaan-pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih akurat, efektif dan efisien sesuai kebutuhan. Teknologi ini mencakup perencanaan, desain, konstruksi sampai dengan tahapan operasionalnya. Pemilihan material dan penggunaan peralatan pun menjadi semakin optimal.
BIM juga membuat koordinasi antara seluruh pihak yang andil dalam suatu proyek bangunan menjadi lebih mudah dan berjalan efektif. Dimulai dari desain yang dikerjakan oleh arsitek, lantas dikerjakan di lapangan, lalu pemasangan instalasi listrik dan air, serta berbagai hal lainnya. Pihak-pihak yang terlibat dapat pula secara langsung melakukan analisis dan saling memberikan masukan bila terjadi kesalahan atau kekurangan baik dalam hal desain maupun penerapannya di lapangan. Benar-benar canggih ‘kan?
Peluang di Bidang Konstruksi Dari Pengaruh Industri 4.0
Perubahan bukanlah sesuatu hal yang perlu ditakuti. Perubahan justru membuka banyak peluang, termasuk peluang-peluang baru di bidang konstruksi. Tentu saja, mereka yang bisa menangkap peluang-peluang ini adalah mereka yang berani berinovasi, baik melakukan inovasi produk, inovasi cara, inovasi metode maupun inovasi alat.
Dengan kata lain, teknologi di bidang konstruksi yang berkembang akan membuka peluang-peluang usaha baru. Mulai dari peluang di bidang rekayasa teknologi, peralatan teknik, manajemen dan juga menumbuhkan bidang-bidang usaha baru.
Sebagai contoh, munculnya inovasi baru berbentuk robot pemasang batu bata. Robot yang telah dilindungi hak paten ini dikembangkan sebuah perusahaan robot konstruksi di Amerika Serikat. Teknologi pada robot ini dirancang mampu menyusun 300 batu bata per jam. Tak bekerja sendiri, robot ini didesain agar bisa bekerjasama dengan manusia, membantu pekerjaan-pekerjaan yang berulang dan berat. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan efisensi proses.
Contoh inovasi lainnya berupa proses produksi struktur penahan beban titanium. Proses produksi yang sedang menunggu paten di Eropa ini memanfaatkan gas dingin untuk menyemprot partikel titanium ke bagian konstruksi agar terbentuk struktur penahan beban. Inovasi ini telah menghapuskan proses peleburan, penggulungan dan pengelasan yang dibutuhkan untuk menghasilkan struktur yang sama.
Pengaruh industri 4.0 juga telah melahirkan inovasi alat berupa teknologi pengukuran tanah photogrammetry. Photogrammetry merupakan alat untuk pengukuran tanah dengan memanfaatkan drone. Adapun drone yang dipakai adalah drone fix wings atau VTOL yang memiliki GPS. Drone ini akan mengambil foto dari ketinggian. Selanjutnya hasil pemotretan diolah dengan software untuk menghasilkan data kontur tanah. Pekerjaan pengukuran tanah pun semakin praktis saja ‘kan?
Tak berhenti sampai di situ saja, software enterprise asal Jerman yang bernama SAP S/4 HANA menawarkan pula kemudahan untuk bidang konstruksi. Software ini berupa sistem manajemen berbasis data relational dalam memori dengan orientasi kolom. Fungsinya untuk menyimpan dan mengambil data yang diminta aplikasi. Software ini mampu mengintegrasikan seluruh data secara real time.
Selain peluang inovasi produk, inovasi cara, inovasi metode maupun inovasi alat, pengaruh industri 4.0 di bidang konstruksi juga membuka peluang besar bagi mereka yang dapat membantu menyiapkan dan mencetak sumber daya manusia yang bisa menghadapi revolusi Industri 4.0. Sebab setiap individu yang terlibat di bidang konstruksi wajib meningkatkan kemampuannya baik hard skill maupun soft skill. Pelatihan dan sertifikasi menjadi salah satu hal yang paling dibutuhkan.
Konstruksi adalah salah satu sektor industri terbesar di dunia. Tak tanggung-tanggung nilainya setara dengan 13% GDP (Gross Domestic Product) global. Karena itu, transformasi digital di bidang konstruksi akan melahirkan banyak peluang-peluang besar yang sangat menggiurkan. Nah, dari begitu banyak peluang yang ada, peluang mana yang hendak Anda ambil?
baca juga bedah konstruksi
Recent Comments