Mewujudkan Arsitektur Ramah Lingkungan: Solusi untuk Pembangunan Berkelanjutan

by | Jan 8, 2023 | Ilmu Sipil | 0 comments

Archives

Cari Berdasarkan Kategori

Klik Play untuk mendengarkan rangkuman audio dari artikel terkait Arsitektur Ramah Lingkungan

[player id=’9975′]

 

Abstrak

Arsitektur ramah lingkungan adalah desain dan pembangunan bangunan yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Tujuan dari konsep ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia serta melindungi lingkungan. Arsitektur ramah lingkungan memiliki banyak manfaat yang dapat diterapkan dalam pembangunan, seperti peningkatan kualitas udara dan kesehatan, penghematan energi dan air, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan peningkatan kualitas lingkungan dan komunitas. Standar dan sertifikasi seperti Green Building Index (GBI) digunakan untuk menjamin bahwa sebuah bangunan memenuhi kriteria arsitektur ramah lingkungan.

Kategori Artikel: Ilmu Sipil 

 

Pendahuluan

Pembangunan yang tidak berkelanjutan merupakan masalah yang semakin meningkat di seluruh dunia. Bangunan merupakan salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca dan pemakaian energi. Oleh karena itu, konsep ini menjadi solusi penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Arsitektur ramah lingkungan

Rumah ramah lingkungan di Korea Selatan (Sumber Gambar : inhabitat dalam economy.okezone.com)

Arsitektur ramah lingkungan adalah desain dan pembangunan bangunan yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Tujuan dari konsep ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia serta melindungi lingkungan.

Tujuan artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang arsitektur ramah lingkungan serta manfaat yang didapat dari menerapkannya dalam pembangunan. Selain itu juga akan dibahas standar dan sertifikasi yang digunakan dalam konsep ini serta kendala dan solusi dalam mewujudkannya.

 

Manfaat

Arsitektur ramah lingkungan memiliki banyak manfaat yang dapat diterapkan dalam pembangunan. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Peningkatan kualitas udara dan kesehatan: menggunakan desain yang meningkatkan sirkulasi udara alami dan pencahayaan alami. Hal ini dapat meningkatkan kualitas udara dan kesehatan dalam bangunan.
  2. Penghematan energi dan air: menggunakan teknologi yang efisien dalam pemakaian energi dan air. Hal ini dapat mengurangi beban lingkungan dan biaya operasional bangunan.
  3. Pengurangan emisi gas rumah kaca: dapat mengurangi emisi gas rumah kaca melalui pengurangan pemakaian energi dan penggunaan material yang ramah lingkungan.
  4. Peningkatan kualitas lingkungan dan komunitas: Arsitektur ramah lingkungan dapat meningkatkan kualitas lingkungan melalui penambahan taman, teras, dan fasilitas rekreasi lainnya serta meningkatkan kualitas hidup komunitas yang ada di sekitar bangunan tersebut.

Menerapkan arsitektur ramah lingkungan dalam pembangunan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan konsep ini dalam pembangunan yang dilakukan.

 

Standar dan Sertifikasi

Untuk menjamin bahwa sebuah bangunan memenuhi kriteria arsitektur ramah lingkungan, dibutuhkan standar dan sertifikasi yang digunakan sebagai acuan. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Green Building Index (GBI) Green Building Index (GBI) adalah standar pembangunan hijau yang digunakan di Malaysia. GBI mengkaji sejumlah aspek seperti efisiensi energi, air, dan material yang digunakan dalam pembangunan. Bangunan yang memenuhi kriteria GBI akan mendapatkan sertifikat GBI.
  2. Green Building Council Australia (GBCA) Green Building Council Australia (GBCA) adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar pembangunan hijau di Australia. GBCA menyediakan sertifikasi Green Star yang mengukur kinerja bangunan dalam aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial.
  3. U.S. Green Building Council (USGBC) dan Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) U.S. Green Building Council (USGBC) adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar pembangunan hijau di Amerika Serikat. USGBC menyediakan sertifikasi Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) yang mengukur kinerja bangunan dalam aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial.
  4. Standar lain yang digunakan di seluruh dunia Selain GBI, GBCA, dan LEED, terdapat juga standar pembangunan hijau lain yang digunakan di seluruh dunia, seperti BREEAM di Inggris, CASBEE di Jepang, dan DGNB di Jerman.

Standar dan sertifikasi konsep ini ini memastikan bahwa bangunan yang dibangun memenuhi kriteria yang ditentukan untuk menjamin kualitas lingkungan yang baik dan mengurangi dampak negatif dari pembangunan.

 

Aplikasi Arsitektur Ramah Lingkungan dalam Pembangunan

Arsitektur ramah lingkungan dapat diterapkan dalam berbagai jenis pembangunan, seperti perumahan, kantor, dan sekolah. Beberapa hal yang diterapkan dalam konsep ini adalah:

Desain Bangunan Hijau

Bangunan hijau dirancang dengan prinsip ramah lingkungan. Efisiensi energi, air, dan material digunakan dalam desain. Pencahayaan alami dan sirkulasi udara alami diutamakan untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan dalam bangunan.

 

Material dan Teknologi yang Digunakan

Arsitektur ramah lingkungan menggunakan material yang ramah lingkungan dan teknologi yang efisien dalam pemakaian energi dan air. Material yang digunakan harus ramah lingkungan dan berasal dari sumber yang berkelanjutan.

 

Penerapan di Berbagai Jenis Bangunan

Arsitektur ramah lingkungan dapat diterapkan di berbagai jenis bangunan, seperti perumahan, kantor, dan sekolah. Pada perumahan,konsep ini diterapkan dengan menggunakan desain yang efisien dalam pemakaian energi dan air, serta meningkatkan kualitas lingkungan melalui penambahan taman dan fasilitas rekreasi. konsep ini diterapkan di kantor untuk meningkatkan efisiensi energi dan air serta kualitas lingkungan. Di sekolah, konsep ini diterapkan untuk meningkatkan kualitas udara, pencahayaan, taman, dan fasilitas rekreasi.

Penerapan arsitektur ramah lingkungan dalam pembangunan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan konsep ini dalam pembangunan yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti standar dan sertifikasi yang ditetapkan, serta menggunakan desain dan teknologi yang efisien dalam pemakaian energi dan air serta meningkatkan kualitas lingkungan.

Penerapan arsitektur ramah lingkungan dalam pembangunan juga dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pemerintah, industri, dan masyarakat. Kerja sama ini dapat membantu dalam meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konsep ini dan meningkatkan kualitas pembangunan yang berkelanjutan.

 

Kendala dan Solusi dalam Mewujudkan Arsitektur Ramah Lingkungan

Mewujudkan arsitektur ramah lingkungan dapat mengalami kendala, diantaranya:

  1. Masalah biaya: Implementasi konsep ini dapat mengalami masalah biaya yang tinggi, karena material yang digunakan dan teknologi yang diterapkan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan yang tidak ramah lingkungan.
  2. Kebutuhan akan edukasi dan keterampilan: Mewujudkan konsep ini memerlukan edukasi dan keterampilan yang tinggi dari para pelaku pembangunan, seperti arsitek, kontraktor, dan pemilik bangunan.
  3. Peraturan dan regulasi yang kurang mendukung: Peraturan dan regulasi yang ada di beberapa negara mungkin belum mendukung penerapan konsep ini sepenuhnya.

Untuk mengatasi kendala tersebut, beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah:

  1. Mencari dukungan finansial melalui program pemerintah atau lembaga swasta yang mempromosikan arsitektur ramah lingkungan.
  2. Menyediakan edukasi dan pelatihan bagi para pelaku pembangunan, seperti arsitek, kontraktor, dan pemilik bangunan, agar mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip arsitektur ramah lingkungan dengan baik.
  3. Menyediakan peraturan dan regulasi yang mendukung penerapan arsitektur ramah lingkungan dan memberikan insentif bagi pemilik bangunan yang menerapkan arsitektur ramah lingkungan.
  4. Menyediakan program-program yang mempromosikan penerapan arsitektur ramah lingkungan, seperti program sertifikasi bangunan hijau dan program-program pemerintah yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

 

Penutup

Arsitektur ramah lingkungan merupakan solusi untuk pembangunan berkelanjutan yang dapat meningkatkan kualitas udara, energi, air, dan lingkungan. Dalam artikel ini telah diuraikan tentang manfaat arsitektur ramah lingkungan, standar dan sertifikasi yang digunakan, serta aplikasi dalam pembangunan.

Kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa konsep ini merupakan solusi yang penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini dapat diterapkan dengan mengikuti standar dan sertifikasi yang ditetapkan, serta menggunakan desain dan teknologi yang efisien dalam pemakaian energi dan air serta meningkatkan kualitas lingkungan.

Saran untuk pengembangan arsitektur ramah lingkungan di masa depan adalah: meningkatkan edukasi dan keterampilan, menyediakan peraturan dan regulasi yang mendukung, dan memperluas dukungan finansial.

Referensi:

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Lihat Juga Artikel Lainnya