Klik Play untuk mendengarkan rangkuman audio dari artikel berikut
[player id=’9612′]
Sejarah Bendungan tiga ngarai
Berawal dari sebuah pandangan Sun Yat-sen, revolusioner dan politisi dari China, pada acara The International Development of China tahun 1919 dimana beliau menyatakan bahawa sebuah bendungan dengan kapasitas 22 GW memungkinkan untuk dibangun di hilir sungai Tiga Ngarai. Berawal dari pandangan tersebut banyak peristiwa-peristiwa penting terjadi hingga akhirnya pembangunan fisik bendungan tiga Ngarai berhasil mulai pada Desember tahun 1994. Bendungan ini direncanakan dapat berfungsi secara penuh pada tahun 2009 namun karena adanya berbagai perubahan rencana, bendungan tersebut baru dapat difungsikan secara penuh pada tahun Mei 2012.
Bendungan Tiga Ngarai ini terletak di provinsi Hubei dengan total panjang mencapai 2.335 meter dan puncak dari bendungan berada pada 185 meter dari permukaan laut. Dengan jenis bendungan gravitasi hidroelektrik, bendungan ini pada saat pertama difungsikan tahun 2012 dengan 32 generator turbin mampu menghasilkan 22.500 MW dimana jumlah tersebut hampir sepertiga dari total kapasitas pembangkit listrik Indonesia yakni sekitar 69.900 MW dan pada tahun 2018 bendungan ini telah mampu menghasilkan 101,6 TWh mengalahkan rekor sebelumnya.
Bendungan ini dinobatkan sebagai bendungan terbesar di dunia dengan menghabiskan biaya sebesar 24 miliar dollar namun nilai ini masih bisa lebih dalam. Proyek bendungan ini menggunakan sekitar 27,2 juta m3 beton dan sekitar 463.000 ton baja, dimana jumlah baja tersebut dapat digunakan untuk membuat 63 menara Eiffel. Selain itu jumlah timbunan yang dipindahkan mencapai 102,6 juta m3 dan karena hal tersebut ketika bendungan ini beroprasi mampu menyebabkan perlambatan rotasi bumi sebesar 0,06 mikrodetik. Ketinggian dari dinding penahan pada bendungan ini pun mencapai 181 m.
Dengan ukuran 1045 km2, dimana ukuran luas dari negara Singapura adalah 721,5 km2, membuat kapasitas bendungan ini mampu mencapai 39,3 km3. Besarnya nilai tersebut menjadi salah satu alasan kenapa pembangunan bendungan ini sangat kontroversial. Untuk mendapatkan lahan yang cukup, pembangunan mengharuskan relokasi sekitar 1,3 juta jiwa warganya. Selain itu kontroversi lainnya yg ada pada pembangunan ini mampu mengubah secara drastis kondisi ekologi dimana salah satunya adalah bertambahnya resiko terhadap longsor. Namun hal kita juga harus melihat bahwa jika tidak adanya usaha dari pemerintah setempat maka kejadian dimana pada tahun 1954, musibah banjir akibatnya meluapnya sungai Yangtze, yang mengakibatkan korban hingga 33 ribu orang dapat terjadi lagi. Lalu seperti yang disebutkan sebelumnya kapasitas bendungan Tiga Ngarai ini mencapai 39,3 km3 dengan aliran air maksimum sekitar 70 ribu m3 / detik. Bendungan ini didesain untuk mampu menahan periode banjir seribu tahun. Jadi dengan banyaknya kontroversi yang ada pada proyek ini mari kita juga harus dapat melihat manfaat yang ada dari adanya proyek ini.
Baca juga bedah proyek lainnya!
Recent Comments