APA ITU BUILDING INFORMATION MODELING (B.I.M)

by | Sep 29, 2019 | Ilmu Sipil | 0 comments

Archives

Cari Berdasarkan Kategori

Klik Play untuk mendengarkan rangkuman audio dari artikel terkait apa itu building information modeling

[player id=9569]

 

 

PENDAHULUAN

Konstruksi merupakan salah satu bidang yang mengalami perkembangan yang sangat pesat saat ini. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi yang berlangsung tidak hanya di kota-kota besar melainkan juga kota-kota kecil, baik yang diakomodasi oleh pihak swasta maupun pihak pemerintah. Hal ini juga sebagai suatu proses alami karena Indonesia merupakan negara berkembang. Sebagai seorang praktisi Teknik Sipil, anda perlu memahami bahwa dalam bidang konstruksi, tentunya sebuah perencanaan yang matang, Sumber Daya Manusia (SDM), pemanfaatan waktu, jumlah biaya yang dibutuhkan dan mutu atau kualitas adalah beberapa hal yang sering menjadi perhatian utama dalam manajemen industri. Selain itu material, alat-alat yang digunakan, dan metode pengerjaan juga termasuk dalam hal-hal utama yang dapat dikatakan sebuah fondasi atau dasar yang harus diperhatikan dalam manajemen konstruksi.

Building Information Modeling

Ilustrasi proses konstruksi (sumber gambar : pexels.com)

Namun tidak hanya itu, hal-hal lain yang turut menjadi perhatian adalah masalah dan kesalahan terjadi karena kesulitan dalam komunikasi, koordinasi dan standardisasi. Disamping itu, sebuah proyek konstruksi membutuhkan jumlah informasi yang terlibat dalam proyek konstruksi dari awal hingga akhir merupakan hal yang tidak dapat dianggap sepele. Anda perlu mengetahui seluk beluk tempat dimana proyek dilaksanakan, untuk dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi dari masalah-masalah yang akan muncul kedepan nya.

 

PERKEMBANGAN BIM

Selama dua dekade terakhir, perusahaan-perusahaan konstruksi ternama telah mengadopsi sistem teknologi informasi berbasis fungsional dalam rangka untuk mendukung meningkatnya tuntutan efisiensi bisnis, produktivitas, kualitas dan kompetisi. Seiring dengan berjalannya waktu, dengan perkembangan teknologi informasi di bidang industri konstruksi selama beberapa tahun terakhir, Hal ini menimbulkan harapan bahwa dunia teknologi dan informasi dapat dijadikan acuan untuk mengatasi masalah selama pelaksanaan proyek konstruksi. Salah satu teknologi yang menjadi solusi yang diharapkan menjadi pemecah masalah dalam dunia konstruksi adalah Building Information Modeling (BIM).

Teknologi Building Information Modeling, atau yang selanjutnya dikenal dengan istilah BIM, merupakan salah satu teknologi dalam bidang Architecture, Engineering and Construction atau yang lebih dikenal dengan AEC. BIM adalah representasi digital dari karakteristik fisik dan fungsional dari sebuah proyek bangunan. BIM sering disebut sebagai sebuah proses yang mencakup pembuatan dan pengelolaan informasi fisik dan fungsional suatu proyek. Hasil akhir yang dari proses ini adalah file dalam bentuk digital yang menggambarkan setiap aspek proyek. Model BIM adalah model parametrik, dan sering dikaitkan dengan presentasi yang bersifat visual dalam bentuk tiga dimensi (3D). BIM bukanlah sebuah teknologi yang baru. Awalnya, teknologi BIM muncul pada awal tahun 70-an. Namun istilah BIM pertama kalinya digunakan pada tahun 2000-an. Meski masih dalam tahap awal pengembangan dan implementasi, BIM adalah salah satu teknologi yang paling menjanjikan untuk mengintegrasi tim yang bekerja dalam sebuah proyek.

Sebagai praktisi Teknik Sipil, anda kata BIM akan sering anda dengar karena BIM merupakan akronim yang sangat sering muncul dalam dunia arsitektur dan konstruksi. Aktivitas apa saja yang berbasis BIM menyarankan penggunaan kolaboratif dan integrative oleh desainer individual. BIM juga mencakup informasi pembuatan, pengumpulan, pembaruan, pengarsipan, pengkoordinasian, dan validasi. Karena model BIM dapat mencakup grafik 2D, grafik 3D, parametrik dan semua bentuk fisikal dan elektronik dari informasi non-grafis, BIM dapat mencakup semua jenis informasi.

 

MANFAAT BUILDING INFORMATION MODELING

BIM dapat memberikan banyak manfaat bagi suatu proyek apabila diimplementasikan dengan benar . Menurut Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tujuan implementasi BIM adalah:

  1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi dari proses konstruksi
  2. Memicu kolaborasi semua stakeholder konstruksi, termasuk investor, perencana, kontraktor dan manufaktur
  3. Visualisasi yang lebih baik
  4. Meningkatkan mutu, pengendalian biaya dan manajemen waktu
  5. Sebagai regulator yang memberikan approval, memonitor dan supervise progres pekerjaan konstruksi secara digital
  6. Tingkat keamanan yang tinggi
  7. Support transfer data proyek kedalam software manajemen data
  8. Tidak perlu adanya ‘campur tangan’ kertas, karena prosesnya secara digital
  9. Membuat proses selama konstruksi menjadi lebih efektif dan efisien

 

KESIMPULAN

Kesimpulannya, dalam dunia AEC, BIM memang dapat diandalkan karena berbagai keuntungan yang ditawarkan. Kegunaan BIM dan keuntungannya telah terbukti bernilai bagi proyek konstruksi. Anda pasti akan sering mendengar keuntungan menggunakan BIM, salah satunya sebagai alat visualisasi yang terbaik. BIM menyediakan aspek visualisasi 3D dengan tujuan sebagai representasi. Visualisasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hasil akhir dari proyek dengan detail yang diberikan secara 3D. Selain itu menggunakan BIM dapat meningkatkan kesempatan untuk berkolaborasi dalam tim. Keuntungan-keuntungan ini diperoleh dengan kolaborasi tim konstruksi dan pemanfaatan alat BIM. Namun alat ini masih dikatakan masih mengalami sedikit kekurangan dalam hal interoperabilitas yang membutuhkan perhatian lebih lanjut oleh industri konstruksi. Oleh karena itu pemahaman konsep BIM diperlukan untuk membantu para stakeholder dalam industri AEC untuk mengimplementasikan BIM secara maksimal.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Lihat Juga Artikel Lainnya