MEMAHAMI SIFAT ANISOTROPI KEKUATAN MASSA BATUAN: PENGETAHUAN DARI UJI BEBAN TITIK DAN UJI BRAZILIAN

by | Jan 22, 2023 | Ilmu Sipil | 0 comments

Archives

Cari Berdasarkan Kategori

Klik Play untuk mendengarkan rangkuman audio dari artikel terkait anisotropi kekuatan massa batuan

[player id=’9939′]

 

Pendahuluan

Kekuatan massa batuan merupakan faktor penting dalam proses eksplorasi dan pengembangan sumberdaya mineral. Namun, kekuatan batuan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sifat anisotropi. Anisotropi adalah kondisi di mana sifat fisik atau mekanik suatu bahan berbeda pada arah yang berbeda. Dalam konteks kekuatan massa batuan, anisotropi dapat menyebabkan perbedaan kekuatan pada arah yang berbeda, yang dapat mempengaruhi kestabilan dan keamanan struktur yang dibangun di atasnya.

Ilustrasi anisotropi kekuatan massa batuan

Ilustrasi dari anisotropi kekuatan massa batuan (Sumber Gambar : lifepillar17.files.wordpress.com)

 

Tinjauan pustaka menunjukkan bahwa telah dilakukan banyak studi untuk memahami sifat anisotropi kekuatan massa batuan. Metode yang umum digunakan untuk mengestimasi anisotropi kekuatan meliputi uji beban titik dan uji Brazilian. Studi referensi Amadei B dan Savage WZ (1989) menunjukkan bahwa kekuatan massa batuan yang digabungkan cenderung anisotropik, Broch E (1983) menyajikan metode untuk mengestimasi anisotropi kekuatan menggunakan uji beban titik, Chen CS, Pan E, dan Amadei B (1998) menjelaskan cara menentukan deformabilitas dan kekuatan tarik anisotropik menggunakan uji Brazilian. Studi lain seperti referensi Chen W, Yang J, Tan X, dan Yu H (2011) dan Cho JW, Kim H, Jeon S, Min KB (2012) juga membahas tentang parameter mekanik massa batuan yang retak dan deformasi dan anisotropi kekuatan dari jenis batuan tertentu.

Artikel ini akan membahas hasil dan analisis dari studi yang meneliti sifat anisotropi kekuatan, dengan fokus pada metode uji beban titik dan uji Brazilian yang digunakan dalam studi tersebut. Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sifat ini dan implikasinya dalam praktik.

 

Uji Beban Titik sebagai metode untuk mengestimasi anisotropi kekuatan massa batuan

Uji beban titik adalah metode yang digunakan untuk mengestimasi anisotropi kekuatan massa batuan. Dalam metode ini, sebuah beban titik diterapkan pada sampel batuan pada berbagai arah, dan perubahan yang terjadi pada sampel diukur untuk menghitung rasio beban dan perubahan ukuran sampel. Rasio ini dapat digunakan untuk menghitung anisotropi kekuatan massa batuan.

Studi referensi Broch E (1983) menyajikan metode uji beban titik yang digunakan untuk mengestimasi anisotropi kekuatan massa batuan. Dalam studi ini, sampel batuan diberi beban titik pada arah tertentu dan diukur perubahan ukuran yang terjadi. Rasio beban dan perubahan ukuran digunakan untuk menghitung anisotropi kekuatan pada arah beban yang berbeda. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa anisotropi yang diuji cukup tinggi, yaitu sekitar 2,5 kali lebih tinggi pada arah beban dibandingkan pada arah yang berlawanan.

Analisis dari hasil uji beban titik ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sifat anisotropi dan implikasinya dalam praktik. Anisotropi yang tinggi dapat menyebabkan perbedaan kekuatan pada arah yang berbeda yang dapat mempengaruhi kestabilan dan keamanan struktur yang dibangun di atas batuan tersebut. Oleh karena itu, perlu diperhatikan arah beban saat membuat desain struktur dan juga perlu melakukan analisis anisotropi secara terus-menerus saat proses eksplorasi dan pengembangan sumberdaya mineral.

 

Uji Brazilian sebagai metode untuk menentukan deformabilitas dan kekuatan tarik anisotropik

Uji Brazilian adalah metode yang digunakan untuk menentukan deformabilitas dan kekuatan tarik anisotropik massa batuan. Dalam metode ini, sampel batuan diberi beban pada arah tertentu dan diukur perubahan ukuran yang terjadi. Rasio beban dan perubahan ukuran digunakan untuk menghitung deformabilitas dan kekuatan tarik anisotropik pada arah beban yang berbeda.

Studi referensi Chen CS, Pan E, dan Amadei B (1998) menjelaskan cara menentukan deformabilitas dan kekuatan tarik anisotropik massa batuan menggunakan uji Brazilian. Dalam studi ini, sampel batuan diberi beban pada arah tertentu dan diukur perubahan ukuran yang terjadi. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa deformabilitas dan kekuatan tarik massa batuan yang diuji cenderung anisotropik, dengan perbedaan yang cukup signifikan antara arah beban yang berbeda.

Analisis dari hasil uji Brazilian ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sifat anisotropi deformabilitas dan kekuatan tarik massa batuan. Informasi ini penting untuk digunakan dalam desain struktur dan dalam mengevaluasi kestabilan massa batuan. Anisotropi yang tinggi dapat menyebabkan perbedaan deformabilitas dan kekuatan tarik pada arah yang berbeda yang dapat mempengaruhi kestabilan dan keamanan struktur yang dibangun di atas massa batuan tersebut. Oleh karena itu, perlu diperhatikan arah beban saat membuat desain struktur dan juga perlu melakukan analisis anisotropi deformabilitas dan kekuatan tarik secara terus-menerus saat proses eksplorasi dan pengembangan sumberdaya mineral.

 

Studi lain mengenai anisotropi kekuatan massa batuan

Studi referensi Chen W, Yang J, Tan X, dan Yu H (2011) menyajikan tinjauan tentang parameter mekanik massa batuan yang retak. Dalam studi ini, para peneliti menganalisis pengaruh retakan pada massa batuan terhadap anisotropi kekuatannya. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa massa batuan yang retak cenderung lebih anisotropi dibandingkan dengan massa batuan yang tidak retak.

Studi referensi Cho JW, Kim H, Jeon S, dan Min KB (2012) menyajikan tinjauan tentang deformasi dan anisotropi kekuatan dari jenis batuan tertentu yaitu Asan gneiss, Boryeong shale, dan Yeoncheon schist. Dalam studi ini, para peneliti menganalisis pengaruh jenis batuan terhadap anisotropi kekuatannya. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa ketiga jenis batuan yang diuji memiliki tingkat anisotropi kekuatan yang berbeda-beda dan dapat digunakan sebagai referensi dalam desain struktur.

Kedua studi ini menambahkan pengetahuan tentang anisotropi kekuatan massa batuan yang diperoleh dari studi sebelumnya dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh retakan dan jenis batuan terhadap anisotropi kekuatan massa batuan. Informasi ini penting dalam perencanaan dan desain struktur yang dibangun di atas massa batuan, serta dalam proses eksplorasi dan pengembangan sumberdaya mineral.

 

Kesimpulan

Artikel ini meninjau studi yang menganalisis sifat anisotropi dari berbagai metode uji yaitu uji beban titik dan uji Brazilian. Dari hasil dan analisis yang ditinjau dalam artikel ini, dapat disimpulkan bahwa massa batuan cenderung memiliki sifat anisotropi kekuatan. Anisotropi kekuatan dapat dipengaruhi oleh faktor seperti retakan dan jenis batuan. Analisis ini penting untuk digunakan dalam desain struktur dan dalam mengevaluasi kestabilan massa batuan.

Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa massa batuan yang retak cenderung lebih anisotropi dibandingkan dengan massa batuan yang tidak retak. Ketiga jenis batuan yang diuji memiliki tingkat anisotropi kekuatan yang berbeda-beda dan dapat digunakan sebagai referensi dalam desain struktur.

Implikasi praktis dari pemahaman ini adalah perlu diperhatikan arah beban saat membuat desain struktur dan juga perlu melakukan analisis anisotropi deformabilitas dan kekuatan tarik secara terus-menerus saat proses eksplorasi dan pengembangan sumberdaya mineral.

 

Daftar Pustaka

  • Amadei, B., & Savage, W. Z. (1989). Anisotropic nature of jointed rock mass strength. Journal of Engineering Mechanics, 115(3), 525-542.
  • Broch, E. (1983). Estimation of strength anisotropy using the point-load test. International Journal of Rock Mechanics and Mining Sciences & Geomechanics Abstracts, 20(4), 181-187.
  • Chen, C. S., Pan, E., & Amadei, B. (1998). Determination of deformability and tensile strength of anisotropic rock using Brazilian tests. International Journal of Rock Mechanics and Mining Sciences, 35(1), 43-61.
  • Chen, W., Yang, J., Tan, X., & Yu, H. (2011). Study on mechanical parameters of fractured rock masses. Science China Technological Sciences, 54(1), 140-146.
  • Cho, J. W., Kim, H., Jeon, S., & Min, K. B. (2012). Deformation and strength anisotropy of Asan gneiss, Boryeong shale, and Yeoncheon schist. International Journal of Rock Mechanics and Mining Sciences, 50, 158-169.
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Lihat Juga Artikel Lainnya