Analisis Gempa Jembatan dengan Metode Spektra Multimoda

by | May 16, 2025 | Ilmu Sipil | 0 comments

Gempa bumi adalah ancaman besar bagi struktur seperti jembatan, terutama di daerah rawan gempa seperti Indonesia. Untuk memastikan jembatan tetap aman dan berfungsi setelah gempa, analisis gempa menjadi langkah penting dalam perencanaan. Salah satu metode yang digunakan adalah Metode Spektra Multimoda, yang memungkinkan perencana mengevaluasi respons dinamis jembatan dengan mempertimbangkan beberapa pola getaran (modus).

Artikel ini memberikan panduan praktis tentang analisis gempa jembatan menggunakan Metode Spektra Multimoda. Kami menjelaskan dasar teori, langkah-langkah analisis, contoh kasus, dan perbandingan dengan metode lain. Ditujukan untuk mahasiswa teknik sipil dan praktisi konstruksi, artikel ini fokus pada pendekatan praktis yang mudah dipahami.

 

Dasar Teori Metode Spektra Multimoda

Metode Spektra Multimoda adalah teknik analisis dinamik linear untuk mengevaluasi respons struktur terhadap gempa. Metode ini mengasumsikan bahwa respons struktur dapat diuraikan menjadi kombinasi respons dari modus-modus getar individu. Setiap modus memiliki periode getar dan frekuensi spesifik, dan respons total diperoleh dengan menggabungkan respons modus menggunakan metode seperti Complete Quadratic Combination (CQC) atau Square Root of the Sum of the Squares (SRSS).

Untuk jembatan, metode ini penting karena jembatan sering memiliki beberapa modus getar signifikan, terutama jika panjang atau memiliki geometri kompleks. Analisis gempa jembatan menggunakan Metode Spektra Multimoda menangkap interaksi antar modus, yang memengaruhi distribusi gaya dan deformasi.

Apa Itu Spektrum Respon?

Spektrum respon adalah kurva yang menunjukkan respons maksimum sistem getar sederhana terhadap gempa, dinyatakan dalam percepatan, kecepatan, atau perpindahan sebagai fungsi periode getar. Dalam metode ini, spektrum respon digunakan untuk menghitung respons setiap modus getar jembatan.

Mengapa Multimoda?

Jembatan kompleks tidak hanya bergoyang dalam satu pola. Beberapa modus getar, seperti lentur vertikal atau torsi, dapat terjadi bersamaan. Metode ini memastikan semua modus relevan dipertimbangkan, memberikan hasil lebih akurat dibandingkan metode moda tunggal.

 

Langkah-langkah Analisis

Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk melakukan analisis gempa jembatan menggunakan Metode Spektra Multimoda:

Langkah Deskripsi
1. Pemodelan Struktur Buat model jembatan yang akurat, termasuk superstruktur, substruktur, dan pondasi, menggunakan perangkat lunak seperti MIDAS CIVIL atau SAP2000.
2. Analisis Modus Getar Lakukan analisis eigenvalue untuk menentukan periode getar dan bentuk modus. Pertimbangkan minimal tiga kali jumlah bentang.
3. Definisi Spektrum Respon Gunakan spektrum respon sesuai standar, seperti SNI 2833:2016, berdasarkan zona gempa dan jenis tanah.
4. Analisis Respon Spektrum Hitung respons setiap modus (percepatan, kecepatan, atau perpindahan) berdasarkan spektrum respon.
5. Kombinasi Modus Gabungkan respons modus menggunakan metode CQC atau SRSS untuk mendapatkan respons total.
6. Evaluasi Kinerja Periksa apakah struktur memenuhi batas keselamatan dan serviceability sesuai standar.

 

Contoh Kasus

Untuk memahami penerapan metode ini, pertimbangkan jembatan viaduk dengan tiga bentang (masing-masing 30 meter) di zona gempa 3 (SNI 2833:2016), menggunakan beton bersenai.

Langkah-langkah:

  1. Pemodelan Struktur: Model dibuat di MIDAS CIVIL dengan elemen beam untuk superstruktur dan kolom untuk pilar.
  2. Analisis Modus Getar: Diperoleh tiga modus utama: 1,2 detik, 0,8 detik, dan 0,5 detik.
  3. Definisi Spektrum Respon: Spektrum respon berdasarkan SNI 2833:2016 dengan PGA 0,25g.
  4. Analisis Respon Spektrum: Percepatan maksimum: Modus 1 (0,3g), Modus 2 (0,25g), Modus 3 (0,2g).
  5. Kombinasi Modus: Respons digabungkan menggunakan CQC, menghasilkan geser dasar total.
  6. Evaluasi Kinerja: Geser dasar 5.000 kN dan drift 0,005, memenuhi SNI 2833:2016.
Modus Periode (detik) Percepatan Maksimum (g)
1 1,2 0,3
2 0,8 0,25
3 0,5 0,2

 

Perbandingan dengan Metode Lain

Metode Spektra Multimoda lebih akurat untuk jembatan kompleks dibandingkan Metode Beban Setara Statis, tetapi lebih rumit. Berikut perbandingannya:

Aspek Metode Beban Setara Statis Metode Spektra Multimoda
Kesederhanaan Lebih sederhana Lebih kompleks
Akurasi Kurang akurat untuk struktur kompleks Lebih akurat
Penerapan Cocok untuk jembatan sederhana Cocok untuk jembatan besar/tidak beraturan
Waktu Komputasi Lebih cepat Lebih lama

 

Kesimpulan

Metode Spektra Multimoda adalah alat penting untuk analisis gempa jembatan, terutama di daerah rawan gempa. Dengan mempertimbangkan beberapa modus getar, metode ini memberikan hasil akurat tentang respons dinamis struktur. Meskipun lebih kompleks, metode ini wajib untuk jembatan penting sesuai SNI 2833:2016. Panduan ini membantu mahasiswa dan praktisi menerapkan metode ini secara praktis.

 

Referensi

  1. SNI 2833:2016 – Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan. Badan Standardisasi Nasional (BSN). Link
  2. Aydinoglu, M. N. (2003). An incremental response spectrum analysis procedure based on inelastic spectral displacements for multi-mode seismic performance evaluation. Bulletin of Earthquake Engineering, 1(1), 3-36.
  3. Chopra, A. K., & Goel, R. K. (2002). A modal pushover analysis procedure for estimating seismic demands for buildings. Earthquake Engineering & Structural Dynamics, 31(3), 561-582.
  4. Gupta, B., & Kunnath, S. K. (2000). Adaptive spectra-based pushover procedure for seismic evaluation of structures. Earthquake Spectra, 16(2), 367-391.
  5. Antoniou, S., & Pinho, R. (2004). Development and verification of a displacement-based adaptive pushover procedure. Journal of Earthquake Engineering, 8(5), 643-661.
  6. Vamvatsikos, D., & Cornell, C. A. (2002). Incremental dynamic analysis. Earthquake Engineering & Structural Dynamics, 31(3), 491-514.
  7. Federal Emergency Management Agency (FEMA). (2000). Prestandard and Commentary for the Seismic Rehabilitation of Buildings (FEMA 356). Link
  8. Applied Technology Council (ATC). (1996). Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings (ATC-40). Link
  9. Pacific Earthquake Engineering Research Center (PEER). Guidelines for Performance-Based Seismic Design of Tall Buildings. Link
  10. Midas Civil. (2022). Response Spectrum Analysis in MIDAS CIVIL. Link
  11. Indian Roads Congress (IRC). (2018). Guidelines for Seismic Design of Road Bridges (IRC:SP:114-2018). Link
  12. Badan Standardisasi Nasional (BSN). SNI 1726:2012 – Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. Link
  13. Universitas Gadjah Mada (UGM). Pusat Penelitian Rekayasa Struktur dan Konstruksi. Link
  14. Institut Teknologi Bandung (ITB). Pusat Studi Gempa Bumi. Link
  15. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Pusat Penelitian Geoteknologi. Link

0 Comments

Submit a Comment

Lihat Juga Artikel Lainnya